Selasa, 25 Maret 2014

Aspirin bisa menyembuhkan kanker

 Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ahli di Oxford, Inggris, membuktikan bahwa mengonsumsi aspirin setiap hari mampu menurunkan risiko kematian dari para penderita kanker. Penelitian yang melibatkan 200.000 pasien kanker ini menunjukkan penurunan risiko kematian para penderita sebesar 37% apabila mereka mengonsumsi aspirin setiap hari selama lima tahun.

Hasil penelitian lain juga menunjukkan perkembangan kanker pada pria menurun sebesar 23% dan pada wanita sebanyak 25% jika aspirin dikonsumsi setiap hari selama tiga tahun. Sementara jika konsumsi aspirin tersebut dilanjutkan sampai 6,5 tahun, maka penyebaran kanker pada penderita yang baru saja didiagnosis akan berkurang sebesar 55%.

Selama ini, aspirin dikenal sebagai salah satu obat bagi para penderita sakit jantung dan stroke. Aspirin akan mengurangi kemungkinan pembekuan darah dalam tubuh dan mencegahnya untuk terjadi lagi. Para peneliti pun percaya bahwa proses pembekuan darah ini pun berhubungan dengan penyakit kanker, sehingga fungsi aspirin yang mengurangi keefektifan sel untuk membeku dengan cepat mampu menurunkan risiko kematian para penderita kanker.

Meskipun demikian, para ahli juga mengingatkan untuk tidak mengandalkan aspirin sebagai satu-satunya obat dalam melawan kanker. Sebab aspirin pun memiliki efek negatif bagi beberapa orang, misalnya sakit maag, pendarahan usus, penyakit ginjal, atau telinga berdengung.

"Bagaimanapun juga, karena adanya risiko pendarahan, pasien sebaiknya mendiskusikan masalah ini dengan dokter ahli mereka, dan waspada akan penyakit komplikasi yang mungkin muncul sebelum operasi atau pengobatan lain seperti kemoterapi," tutur profesor Peter Johnson, kepala klinik Cancer Research, seperti yang dikutip dari Daily Mail (21/03).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar